2 tahun di uin jakarta


Hotel Treva Internasional, Jakarta, 17 Desember 2008

Aku Seperti Lahir Kembali

Aku seperti lahir kembali. Setelah dua tahun menjadi bagian dari kampus Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, aku serasa dilahirkan kembali. Aku merasakan ada yang baru dengan wawasan intelektualku. Banyak hal saya temukan di kampus ini. Selain literature baru, aku juga terdidik untuk selektif dengan sumber-sumber yang akan aku kutip sebagai rujukan. Kemampuan risetku juga diasah. Beragam metodologi penelitian diajarkan kepadaku. Dengan begitu, aku merasa lebih bisa memetakan objek penelitian dan menentukan posisiku sebagai peneliti. Jelasnya, kemampuan risetku semakin meyakinkan.
Namun terkadang aku gelisah. Ketika aku menemukan informasi/pengetahuan baru yang berserakan, melimpah, aku merasakan tenggelam dalam lautan pengetahuan. Dalam proses penulisan tesisku, misalnya, aku berhadapan dengan banyak literatur, bertemu dengan tokoh-tokoh pemikiran, beradu kebenaran dengan bermacam-macam ideologi, dan berdialog dengan keunikan tradisi-tradisi. Aku dibuat tertegun. Aku terlalu kecil untuk menerima, memahami dan mencernanya. Aku pun sampai pada simpul: semakin aku merenangi lautan ilmu itu, aku menemukan diriku sangat kecil, sementara betapa maha luas samudera ilmu itu.
Beruntung aku diberitahu para penjelajah pengetahuan zaman dulu, al-Thabarî (m. 310 H), al-Khawârizmi (780-850), Ibn Khaldûn (m. 808/ 1406), al-Suyuthî (m. 911 H), al-Râzî (m. 925), Ibn Sînâ (m. 1037), al-Bîrûnî (m. 1048), Ibn Baththûthah (m. 1377), dan lain-lain, agar tidak lupa diri dan besar kepala dengan kemampuan intelektual yang kita miliki. Kita hanya setitik kecil yang tidak kelihatan di samudera raya ilmu Tuhan. Dia-lah sang maha luas, mengetahui semua yang melintasi keluasan samudera ilmu-Nya.
Aku bersyukur, bisa terus meng-update pengetahuanku, melanjutkan studi dan bergaul di Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta. Kepada orang-orang tersayang, terima kasih sudah mendukung.

Komentar

Postingan Populer