Jejak: Prawata Purba

Jejak Kehidupan Purba di Pegunungan Prawata
Oleh Ali Romdhoni

Saya menemukan serpihan fosil kerang, dan beberapa jenis binatang laut lainnya di beberapa titik di pegunungan Prawata, di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah.

Selain menemukan binatang yang sudah mengeras (menjadi batu), batu-batu di sana juga berupa karang tetapi jenisnya lebih keras. Padahal keberadaannya di dataran tinggi (pegunungan). Bebatuan karang saya temukan di puncak Gunung Sonehan dan puncak Gunung Gede (keduanya di Prawoto).

Ada satu hal lagi, saya bahkan menemukan pohon Majamanis. Unik bukan?

Selama ini saya (mungkin juga Anda) hanya mendengar nama pohon atau buah Maja, yang rasanya pahit. Karena ini pula, ketika kemudian dipilih sebagai nama satu kerajaan, di sana ada nama Majapahit.

Tetapi di Prawoto terdapat pohon yang langka, bernama Majamanis. Ketika saya ditunjukkan oleh seorang teman dan berhasil menemukannya, saya juga mendapatkan pohon itu sedang berbuah. Menurut kesaksian warga, memang buah pohon Majamanis terasa manis.

Bebatuan karang yang keras, ditemukan di puncak Gunung Sonehan, Prawoto, Sukolilo, Pati (2018).

Pohon Majamanis, ditemukan di dekat puncak Gunung Sonehan, Prawoto, Sukolilo, Pati (2018)

 

Bebatuan runcing seperti sengaja ditata berundak dan jumlahnya tidak terkira, ditemukan di puncak Gunung Sonehan, Prawoto, Sukolilo, Pati (2018).

Sejenis binatang laut (bentuknya juga menyerupai rumah lebah) yang telah menjadi batu, ditemukan di Gunung Gede, Prawoto, Sukolilo, Pati (2019).

Kerang yang sudah menjadi batu, ditemukan di Gunung Gede, Prawoto, Sukolilo, Pati (2019).

Fosil binatang laut ditemukan di Gunung Gede, Prawoto, Sukolilo, Pati (2019).

Bebatuan di Gunung Gede, Prawoto, Sukolilo, Pati (2019).

Bebatuan karang, ditemukan di Gunung Gede, Prawoto, Sukolilo, Pati (2019).

Terdapat makam leluhur di puncak Gunung Gede, Prawoto, Sukolilo, Pati. Masyarakat setempat menyebut tokoh Luh Doyong dan Dewi Sekar Taji telah dimakamkan di tempat ini (2019).