bertetangga


SAYA sepakat, Negara kita harus bersikap tegas terhadap Negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Setidaknya, selama sepuluh tahun terakhir ini dua Negara—yang kita sebut—jiran ini selalu berusaha memanfaatkan kelemahan Indonesia. Ini terlihat dari banyaknya penganiayaan terhadap TKW kita, klaim atas budaya bangsa Indonesia, dan terakhir mencuatnya berita perekrutan WNI sebagai Azkar Wataniah (ketiganya oleh pemerintah Malaysia). Selain itu juga kasus “pengerukan” pasir illegal dari Riau (oleh pemerintah Singapura).
Saya geram, karena dua Negara tetangga kita ini terus menerus mengeruk, mencuri sumber daya alam, memanfaatkan potensi strategis wilayah Indonesia, termasuk memanfaatkan potensi sumber daya manusia Indonesia. Malaysia bahkan sudah pernah “berseteru terbuka” dengan Indonesia dalam Ambalat. Kita dipecundangi. Kita kehilangan beberapa pulau. Saya mengajak segenap elemen bangsa ini, untuk dengan jernih melihat dan menghadapi persoalan penting yang melanda bangsa ini. Musuh kita, sejatinya, adalah mereka di luar sana, yang menghina dan meremehkan martabat kita dan bangsa kita. Musuh kita sebenarnya adalah mereka yang berniat membinasakan kita. Musuh kita bukanlah teman dan saudara kita sebangsa dan setanah air. Untuk itu, berhentilah bertengkar dan berebut dengan saudara sendiri. Mari tegas bersikap kepada mereka yang jelas-jelas mau mencuri negeri kita.
Jayalah bangsaku, Indonesia.

Komentar

Postingan Populer