2 sima


Serambi Jepara


Ada Dua Ratu Sima

Wawancara Ali Romdhoni dengan Agus Sunyoto, Pakar Sejarah

Cerita kehebatan Ratu Sima, penguasa Kerajaan Kalingga, begitu masyhur. Namun cerita itu sulit dibuktikan, karena tak satu pun puing bekas kejayaannya bisa dijumpai, kecuali dalam cerita tutur. Benarkah cerita Putri Sima itu? Atau hanya dongeng yang tidak pernah ada dalam dunia nyata?
Berikut ini petikan wawancara Pemimpin Umum 'Serambi Jepara', Ali Romdhoni dengan Agus Sunyoto.

Menurut Anda, Kerajaan Kalingga itu benar ada, atau cuma dongeng belaka?
Kerajaan Kalingga memang ada. Masa pemerintahannya sekitar tahun 670-an, dan sudah memiliki kitab undang-undang hukum tertua di Nusantara, yaitu Kitab Kalingga Darma Sastra.

Lalu di mana lokasi pusat kerajaannya?
Sebenarnya Kerajaan Kalingga itu ada di dua tempat, yaitu Kalingga utara dan Kalingga selatan. Kalingga utara beribu kota di Jepara, Jawa Tengah, dengan ratunya yang masyhur bernama Putri Sima. Sedangkan Kalingga selatan di Kediri. Sekarang tempat itu bernama Nasiman. Rajanya bernama Dewa Sima.

Mengapa sampai ada dua nama raja yang sama, Sima?
Sima itu kan gelar bagi penganut Dewa Wisnu: Nara Sima. Sima sendiri berarti (hewan) Singa. Karena itu tempat duduk raja penganut Wisnu disebut Singa Sana, yang berarti tempat Singa. Kemudian di kalangan orang sekarang lazim menyebutnya “singgasana”.

Kalau Kerajaan Sima itu benar ada, kenapa jejaknya sangat sulit ditemukan, dan versi sejarah pun simpang siur?
Keterbatasan zaman dulu, penulisan sejarah digoreskan di daun lontar yang mudah rusak dan hilang karena berserakan. Karena itu, jejak kerajaan zaman dulu sulit dilacak.

Adakah pihak yang memiliki dokumentasi sejarah Kalingga, kerajaan di pulau Jawa yang masyhur itu?
Yang banyak mengkaji dan mendokumentasikan peradaban Kerajaan Kalingga adalah Dinasti Tang dari negeri Cina. Saat itu sudah terjalin hubungan yang baik antara Kalingga dengan Kerajaan Cina. Hubungan baik itu juga ditandai dengan banyaknya pendeta dari Cina yang belajar agama Budha di Kalingga [ALI ROMDHONI].

Komentar

Postingan Populer