mataram


IDEA, Edisi 23 / April 2006


Mataram
Agraris Berwawasan Maritim
Oleh ALI ROMDHONI

Dalam kepercayaan agama Hindu dan Budha, lingkaran alam semesta diyakini berpusat di Gunung Mahameru. Gunung tersebut memiliki empat pucuk lain, yang lebih rendah, di sekelilingnya. Delapan arah dari Gunung Mahameru dijaga para dewa, dari makhluk jahat. Bagi masyarakat Hindu dan Budha di Jawa bagian tengah, Mahameru hadir secara visual pada Gunung Merapi, sementara masyarakat Hindu dan Budha Jawa bagian timur menganggap Mahameru menampakkan wujudnya pada Gunung Penanggungan (Agus Aris Munandar: 2004).
Maka, di sekitar dua Gunung tersebut, pusat kerajaan bercorak Hindu dan Budha, lengkap dengan tempat pemujaan suci, seperti Candi, dibangun. Ini terbukti dengan banyaknya penemuan artefak, benda purbakala, serta prasasti kerajaan Hindu dan Budha di kawasan sekitar Merapi dan Penanggungan. Dibangunnya pusat kerajaan dan tempat pemujaan di dekat gunung, bisa dimaknai sebagai simbol spiritualitas; kerajaan manusia musti dibangun di lokasi ideal, di tempat “keramat” yang dijaga para dewa. Pemilihan tempat di lereng-lereng gunung, sebagai lokasi pusat kerajaan, melambangkan kerinduan manusian untuk senantiasa mendekat dengan Sang Khaliq.
Salah satu contoh kerajaan bercorak Hindu, di Jawa, adalah Mataram Kuno, yang Ibu Kotanya (diduga) berlokasi di lereng Gunung Merapi. Mataram Kuno di Jawa bagian tengah terakhir diperintah seorang raja bernama Rakai Sumba Dyah Wawa. Masa pemerintahannya antara tahun 923-924 M. Pada tahun 925 M kerajaan ini mengalami perpindahan Ibu Kota dari Jateng ke ke Jatim. Paling tidak ada lima alasan yang, oleh para ahli sejarah, diduga menjadi faktor penyebab perpindahan Mataram ke Tamwlang, Jatim, dengan raja pertamanya Empu Sendok. Pertama, penyakit mematikan melanda wilayah Mataram, sehingga penduduknya menyingkir ke tempat yang aman. Kedua, karena merosotnya kehidupan ekonomi rakyat.

Artikel seutuhnya ada pada penulis dan tidak ditampilkan demi keamanan data. Mohon maklum (2 Juni 2009)



ALI ROMDHONI
Mahasiswa Jurusan Aqidah dan Filsafat Fakultas Ushuluddin
Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang
Menekuni kajian Sosial-Budaya, Keislaman, Bahasa dan Semiotika
aliromdhoni@yahoo.com

Komentar

Postingan Populer