miskin


Nasib Generasiku [1]

Oleh ALI ROMDHONI



inilah era 'miskin' dalam perjalanan panjang bangsaku, Indonesia.

satu era, yang kaum tuanya menangis meratapi nasib buruk bangsanya yang tidak kunjung usai.

satu era, yang anak mudanya bingung karena pemandangan di sekelilingnya hanya potret kemiskinan, perbudakan, penghianatan, dan ambruknya moralitas bangsa.

satu era, yang mayirotas pemegang kekuasaan berperilaku korup, selingkuh, dan berkhianat kepada rakyat yang dipimpinnya.

satu era, yang kaum intelektual terpaksa melacurkan diri dan menggadaikan keilmuan dan bangsanya sendiri untuk bisa bertahan hidup.

satu era, yang beribu penduduk miskinnya berjuang ke luar negeri, diperlakukan seperti budak demi memperoleh penghidupan layak.

satu era, yang mayoritas penduduk hanya memiliki mental menikam teman sendiri dari belakang.

satu era, yang kebanyakan masyarakatnya tidak memiliki mental kompetitif dan hanya memiliki fikiran licik dan jorok.

satu era, yang hampir-hampir tidak mengenal kejujuran.

satu era, yang hampir seluruh penduduknya mendewa-dewakan kekayaan dan materi, meskipun harus dihasilkan dari 'merampok'.

... dan, aku menyaksikan sendiri era ini. aku catat ini agar teman, sahabat, saudara, dan seluruh generasiku dan sesudahnya mengetahui dan menyadari hal ini. jakarta, senin, 3 september 2007.

Komentar

Postingan Populer